Pluralisme beragama adalah paham bahwa Sang Pencipta merupakan sesuatu yang di luar nalar dan tidak mungkin akan dapat dipahami oleh seorang individu, maka dari itu semua agama hanyalah sebuah interpretasi yang sama-sama valid dari Sang Pencipta.
Inklusivitas beragama adalah paham bahwa hanya satu agama yang benar, namun bagi mereka yang tidak mendapatkan kesempatan untuk menganut ajaran yang paling benar tersebut masih akan mendapatkan keselamatan, selama masih menaati sesuai dengan nilai-nilai moral yang mereka anut.